Guru
Profesional dan Eksistensinya di Era Global
Dalam era globalisasi yang
pesat saat ini, kemajuan bangsa dipertaruhkan karena kurangnya pendidikan yang
baik dan merata di Indonesia. Indonesia yang berada di daerah nagara kedua
yaitu merupakan negara berkembang dikancah internasional yang harus dapat
melakukan pembangunan besar dan berkesinambungan agar mampu terus bersaing
dengan bangsa lain. Pembangunan skala besar dan berkesinambungan tersebut masih
belum dapat dilakukan karena minimnya sumber daya manusia yang berkualitas
untuk dapat menjadi penerus bangsa yang akan mendorong bangsa Indonesia kearah
yang lebih maju. Tidak hanya itu, sekarang banyak orang yang cerdas tetapi
kecerdasannya tersebut digunakan untuk membodohi orang lain. Para koruptor yang
mencuri uang Negara kebanyakan adalah orang yang cerdas tetapi moralnya buruk.
Minimnya sumber daya manusia yang berkualitas dalam pengetahuan dan moral
dikarenakan pendidikan yang kurang sempurna dan tidak merata ke seluruh negeri.
Dalam hal ini dibutuhkan guru atau pendidik yang banyak dan profesional.
Keberadaan seorang guru sangat dibutuhkan di era globalisasi.
Di era globalisasi ini, masih
banyak kejadian seperti timbulnya suatu permasalah atau kasus yang ada dalam
lingkungan masyarakat. Namun meski banyak orang didaerah tersebut termasuk
dalam kalangan orang yang berpendidikan, tetap saja masalah yang timbul di
lingkunagn masyarakat tidak bisa diatasi dengan baik atau bahkan hanya
membiarkan masalah tersebut mereda tanpa diatasi lebih lanjut. Dari masalah ini
dapat diketahui bahwa pendidikan yang ada di Indonesia masih belum dapat
mengatasi masalah yang ada pada masyarakat, sehingga seharusnya seorang guru
yang profesional dapat mendekatkan atau menyatukan antara masalah tersebut
dengan pengetahuan yang diajarkan. Jadi tidak hanya mengajar, mendidik,
menilai, mengawasi, tetapi juga memberikan moral, dan menyangkutpautkan
pengetahuan dalam pembelajaran dengan masalah yang biasa muncul dalam
masyarakat sehingga ketika muncul permasalahan dalam masyarakat, peserta didik
sudah mampu memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut.
Guru adalah suatu jabatan
profesional yaitu jabatan yang memerlukan keahlian tertentu dan keahlian
tersebut selalu mewarnai cara pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas atau
pekerjaannya. Keahlian juga harus dipelajari berdasarkan landasan intelektual
yang memadai melalui pendidikan prajabatan yang relavan pada tingkat pendidikan
tinggi dalam waktu yang relatif lama. Di samping itu dalam pelaksanaan tugasnya
guru harus memiliki dedikasi dan tanggung jawab kepada masyarakat dengan
menggunakan teknik dan prosedur ilmiah yang relavan dengan bidang keguruannya
(Masyhud, 2017: 7).
Dalam keadaan ini guru
dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang profesional untuk dapat mendidik
anak didik menjadi penerus bangsa yang dapat membangun bangsa Indonesia. Tugas
guru ini, menjadi tugas berat yang harus dipikul oleh guru dan harus
dipertanggungjawabkan dimasa depan. Dengan tugas guru yang berat ini, guru
profesional harus dapat menguasai berbagai hal untuk membantu tugasnya seperti
menguasai teknologi informasi, inovasi, sumber daya alam, dapat mengajar dengan
bahasa inggris, dan lain-lain. Namun dalam melakukan tugasnya tersebut,
terkadang alat pendukung pembelajaran masih kurang atau bahkan tidak ada. Namun
ketidaktersediaan sarana dan prasarana tersebut tidak dapat dijadikan alasan
untuk tidak menjadi guru yang profesional.
Tugas-tugas guru tersebut
akan semakin terasa lebih berat dan kompleks apabila dihadapkan dengan luapan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dengan dukungan fasilitas
yang minim dan dengan iklim kerja yang belum menyenangkan (masyhud, 2017: 14). Tuntutan
tugas guru meningkat Karena mengaitkan pengetahuan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh masyarakat juga harus dapat
menguasai teknologi juga, sedangkan masyarakat dari dulu telah menganggap bahwa
sekolah adalah pintu gerbang dalam mengajar perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dengan kata lain, masyarakat membutuhkan sekolah yang baik dengan
guru-guru yang profesional.
Banyak guru atau pendidik
yang memiliki keahlian dibidangnya tidak melakukan tugasnya dengan baik atau
bisa dibilang tidak profesional. Dengan begitu, banyak anak didik yang mengeluh
akan kurangnya profesionalitasan guru tersebut dalam mengajar. Karena adanya
guru yang tidak profesional, seringkali guru menjadi kambing hitam atas nilai
anak didik yang kurang baik dan dimintai pertanggungjawaban dari wali murid.
Jika kejadian ini terus berlanjut, ditakutkan kualitas anak didik yang
merupakan sumber daya manusia, memiliki kualitas yang buruk dan tidak kreatif
yang nantinya akan bingung mencari lapangan pekerjaan buakannya membuat
lapangan pekerjaan, jika tidak mendapatkan pekerjaan maka akan beralih ke
pengangguran. Kualitas sumber daya manusia yang buruk akan menjadi penghambat
pembangunan bangsa menjadi negara maju. Hal ini terjadi karena dana atau
anggaran yang seharusnya dianggarkan pada pembangunan malah digunakan untuk
membantu para pengangguran untuk membuat lapangan pekerjaan atau digunakan
untuk bantuan pendidikan pada masyarakat agar masyarakat dapat menyekolahkan anaknya
dan membangun negara dari awal lagi. Inti permasalahannya adalah guru yang
tidak profesional mampu menghambat pembangunan nasional.
Jadi dalam era global ini,
sangat dibutuhkan guru profesional yang tidak hanya memberikan pengetahuan saja
tetapi juga dapat memberikan pesan dan kesan moral agar dapat dikembangkan dan
dilakukan oleh anak didik, dalam jumlah yang banyak supaya merata ke seluruh
pelosok negeri. Dengan cara ini pembangunan skala besar dapat dilakukan dengan
mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar