Selasa, 06 Juni 2017

Guru Profesional dan Eksistensinya di Era Global

Guru Profesional dan Eksistensinya di Era Global

Dalam era globalisasi yang pesat saat ini, kemajuan bangsa dipertaruhkan karena kurangnya pendidikan yang baik dan merata di Indonesia. Indonesia yang berada di daerah nagara kedua yaitu merupakan negara berkembang dikancah internasional yang harus dapat melakukan pembangunan besar dan berkesinambungan agar mampu terus bersaing dengan bangsa lain. Pembangunan skala besar dan berkesinambungan tersebut masih belum dapat dilakukan karena minimnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat menjadi penerus bangsa yang akan mendorong bangsa Indonesia kearah yang lebih maju. Tidak hanya itu, sekarang banyak orang yang cerdas tetapi kecerdasannya tersebut digunakan untuk membodohi orang lain. Para koruptor yang mencuri uang Negara kebanyakan adalah orang yang cerdas tetapi moralnya buruk. Minimnya sumber daya manusia yang berkualitas dalam pengetahuan dan moral dikarenakan pendidikan yang kurang sempurna dan tidak merata ke seluruh negeri. Dalam hal ini dibutuhkan guru atau pendidik yang banyak dan profesional. Keberadaan seorang guru sangat dibutuhkan di era globalisasi.
Di era globalisasi ini, masih banyak kejadian seperti timbulnya suatu permasalah atau kasus yang ada dalam lingkungan masyarakat. Namun meski banyak orang didaerah tersebut termasuk dalam kalangan orang yang berpendidikan, tetap saja masalah yang timbul di lingkunagn masyarakat tidak bisa diatasi dengan baik atau bahkan hanya membiarkan masalah tersebut mereda tanpa diatasi lebih lanjut. Dari masalah ini dapat diketahui bahwa pendidikan yang ada di Indonesia masih belum dapat mengatasi masalah yang ada pada masyarakat, sehingga seharusnya seorang guru yang profesional dapat mendekatkan atau menyatukan antara masalah tersebut dengan pengetahuan yang diajarkan. Jadi tidak hanya mengajar, mendidik, menilai, mengawasi, tetapi juga memberikan moral, dan menyangkutpautkan pengetahuan dalam pembelajaran dengan masalah yang biasa muncul dalam masyarakat sehingga ketika muncul permasalahan dalam masyarakat, peserta didik sudah mampu memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut.
Guru adalah suatu jabatan profesional yaitu jabatan yang memerlukan keahlian tertentu dan keahlian tersebut selalu mewarnai cara pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas atau pekerjaannya. Keahlian juga harus dipelajari berdasarkan landasan intelektual yang memadai melalui pendidikan prajabatan yang relavan pada tingkat pendidikan tinggi dalam waktu yang relatif lama. Di samping itu dalam pelaksanaan tugasnya guru harus memiliki dedikasi dan tanggung jawab kepada masyarakat dengan menggunakan teknik dan prosedur ilmiah yang relavan dengan bidang keguruannya (Masyhud, 2017: 7).
Dalam keadaan ini guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang profesional untuk dapat mendidik anak didik menjadi penerus bangsa yang dapat membangun bangsa Indonesia. Tugas guru ini, menjadi tugas berat yang harus dipikul oleh guru dan harus dipertanggungjawabkan dimasa depan. Dengan tugas guru yang berat ini, guru profesional harus dapat menguasai berbagai hal untuk membantu tugasnya seperti menguasai teknologi informasi, inovasi, sumber daya alam, dapat mengajar dengan bahasa inggris, dan lain-lain. Namun dalam melakukan tugasnya tersebut, terkadang alat pendukung pembelajaran masih kurang atau bahkan tidak ada. Namun ketidaktersediaan sarana dan prasarana tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak menjadi guru yang profesional.
Tugas-tugas guru tersebut akan semakin terasa lebih berat dan kompleks apabila dihadapkan dengan luapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dengan dukungan fasilitas yang minim dan dengan iklim kerja yang belum menyenangkan (masyhud, 2017: 14). Tuntutan tugas guru meningkat Karena mengaitkan pengetahuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh masyarakat juga harus dapat menguasai teknologi juga, sedangkan masyarakat dari dulu telah menganggap bahwa sekolah adalah pintu gerbang dalam mengajar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, masyarakat membutuhkan sekolah yang baik dengan guru-guru yang profesional.
Banyak guru atau pendidik yang memiliki keahlian dibidangnya tidak melakukan tugasnya dengan baik atau bisa dibilang tidak profesional. Dengan begitu, banyak anak didik yang mengeluh akan kurangnya profesionalitasan guru tersebut dalam mengajar. Karena adanya guru yang tidak profesional, seringkali guru menjadi kambing hitam atas nilai anak didik yang kurang baik dan dimintai pertanggungjawaban dari wali murid. Jika kejadian ini terus berlanjut, ditakutkan kualitas anak didik yang merupakan sumber daya manusia, memiliki kualitas yang buruk dan tidak kreatif yang nantinya akan bingung mencari lapangan pekerjaan buakannya membuat lapangan pekerjaan, jika tidak mendapatkan pekerjaan maka akan beralih ke pengangguran. Kualitas sumber daya manusia yang buruk akan menjadi penghambat pembangunan bangsa menjadi negara maju. Hal ini terjadi karena dana atau anggaran yang seharusnya dianggarkan pada pembangunan malah digunakan untuk membantu para pengangguran untuk membuat lapangan pekerjaan atau digunakan untuk bantuan pendidikan pada masyarakat agar masyarakat dapat menyekolahkan anaknya dan membangun negara dari awal lagi. Inti permasalahannya adalah guru yang tidak profesional mampu menghambat pembangunan nasional.

Jadi dalam era global ini, sangat dibutuhkan guru profesional yang tidak hanya memberikan pengetahuan saja tetapi juga dapat memberikan pesan dan kesan moral agar dapat dikembangkan dan dilakukan oleh anak didik, dalam jumlah yang banyak supaya merata ke seluruh pelosok negeri. Dengan cara ini pembangunan skala besar dapat dilakukan dengan mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar