Jumat, 10 Maret 2017

MORFOLOGI AKAR (RADIX)

AKAR (RADIX)

Akar adalah bagian pokok tumbuhan setelah batang dan daun bagi tumbuhan kormus.
Akar memiliki sifat-sifat berikut :
1.      Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berada di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotropisme) atau menuju ke air (hidrotopisme).
2.      Tidak memiliki ruas dan buku.
3.       Warnanya keputih-putihan.




4.      Ujungnya terus tumbuh hingga panjang maksimum dari tumbuhan.
5.      Buntuk dari ujung akar biasanya meruncing agar dapat menembus tanah.

Akar memiliki tugasnya tersendiri yaitu menjadi penunjang tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara untuk keperluan fotosintesis dan biasanya sebagai tempat cadangan makanan. Pada umumnya akar dapat dibedakan sebagai berikut :
1.      Pangkal akar atau leher akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
2.      Ujung akar (Iapex radicis), yaitu  bagian akar yang paling muda dan terdiri atas jaringan-jaringan yang masih mengadakan pembelahan (meristem).
3.      Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat diantara leher akar dan ujungnya.
4.      Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan pembelahan lagi.




5.      Serabut akar (fibrila radicalis), cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut.
6.      Rambut akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sebenarnya adalah penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang. Bagian ini berfungsi memperluas bidang penyerapan akar. Rambut akar selalu bersifat sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung saja. Jika rambut akar telah panjang, maka bagian terjauh akan mati dan digantikan dengan ujung yang baru.
7.      Tudung akar (calyptra), bagian akar yang letaknya paling ujung dan memiliki rootcape sebagai pelindung dari gesekan akar dengan tanah ketika akar sedang menembus tanah. Sehingga bagian ini memiliki bagian yang pinggirnya selalu aus dan dari bagian dalam yang au situ diganti dengan bagian yang baru.

Tumbuhan dibedakan menjadi dua menurut system perakaran :
a.      Sistem akar tunggang
Jika akar lembaga terus tumbuh membentuk akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil-kecil. Akar pokok berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang. (radix primaria). Susunan akar yang demikian biasa terjadi pada tumbuhan berbiji belah (dicotyledoneaeae) dan tumbuhan berbiji telanjang (gymnospermae).
b.      Sistem akar serabut
Akar serabut terjadi jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang.




Akar tunggang hanya ada pada tumbuhan yang ditanam dari biji saja walaupun dari jenis tanaman dikotil semua tumbuhan tak akan memiliki akar tunggang jika tidak ditanam dari biji, seperti tanaman yang ditanam dari hasil budidaya yang di cangkok.
Melihat dari perkecambahan dan bentuknya, akar dibagi menjadi 2, yaitu :
a.      Akar tunggang
Akar tunggang adalah akar yang tidak bercabang atau bercabang sedikit dan jika sekalipun bercabang, cabang ini adalah bulu atau rambut akar. Akar tunggang seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat cadangan makanan seperti wortel dan lobak. Beberapa tumbuhan yang berakar tunggang memiliki bentuk yang istimewa seperti :
1.      Berbentuk seperti tombak, yang pangkalnya besar dan meruncing ke bawah contohnya wortel (Daucus carota l.), lobak (Raphanus sativus L). akar yang seperti ini disebut akar tombak atau pena.



2.      Berbentuk seperti gasing, pangkal akar besar membulat contohnya seperti pada bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb) dan biet (Beta vulgaris L.). menurut bentuknya akar ini dinamakan akar gasing.

 


3.      Berbentuk seperti benang, jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut dan sedikit sekali bercabang tetapi tetap memiliki akar pokok yang terlihat jelas.

b.      Akar serabut, akar ini tidak memiliki akar pokok dan dibagian pangkal akar langsung memiliki percabangan yang terlihat seperti langsung menempel pada pangkal batang. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk sepoerti benang. Akar yang menyusun akar ini juga memiliki struktur yang keras kaku dan cukup besar seperti tambang.

Pada akar, akan kita temui akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus yang berdiferensiasi karena kebutuhannya sehingga menjadi ciri tersendiri bagi tumbuhan tersebut, misalnya :
a.      Akar udara atau akar gantung (Radix aereurus). Akar ini keluar dari bagian diatas tanah menggantung diudara dan tumbuh kebawah hingga setinggi tempat keluarnya akar tersebut. Saat tergantung, akar ini memiliki tugas menyerap air dan zat gas di udara (CO2) dan beberapa tumbuhan memiliki kemampuan khusus untuk menyimpan air dan udara yang disebut velamen (misalnya akar anggerik kalajengking), akar yang biasanya terdapat diatas tanah dan bias menjadi batang adalah pada tanaman beringin (Ficus benjamina L.).




b.      Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium), biasanya dimiliki oleh tanaman yang hidup secara parasite dan mengambil zat-zat makanan dari tumbuhan lain sebagai inangnya. Akar jenis ini akan masuk sampai kebagian dalam kayu si inang seperti akar dari benalu (Cuscuta Australia R. Br.).




c.       Akar pelekat (radix adligans) adalah akar yang keluar dari buku-buku batang menjat dan menempel pada penunjangnya bias berupa benda mati hinggan tumbuhan yang mmasih hidup. Akar jenis ini dapat kita jumpai pada tanaman lada (Piper nigrum L.) dan sirih (Piper betle L.).




d.      Akar pembelit (cirrhus radicalis), akar yang satu ini memiliki kemampuan membelit untuk memanjat pada penunjangnya. Akar pembelit tidak bersifat parasite tetapi saprofit, tetapi jika akr ini terus tumbuh pada batang tumbuhan lain dan menutupi batang penunjangnya dengan kuat, hal ini dapat berbahaya dan akan membuat si penunjang sulit bernapas dengan lentisel yang ada di batangnya. Akar pembelit dibagi menjadi dua yaitu pembelit kearah kanan dan kiri. Arah pembelit dapat ditentukan dengan melihatnya dari pangkal akar.





e.      Akar napas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus keatas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini memiliki banya celah atau lubang yang digunakan sebagai jalan masuknya udara. Tumbuhan yang memiliki akar jenis ini biasanya tumbuh pada tanah yang tidak memiliki kadar oksigen yang cukup misalnya pada tumbuhan kayu api (Avicennia) dan bogem (Sonneratla).


 bogem
 kayu api


f.        Akar tunjang, akar ini tumbuh pada bagian bawah batang sehingga seolah-olah telah menunjang batang yang ada diatasnya agar tidak roboh. Akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan yang tumbuh di tanah atau air yang kekurangan oksigen, sehingga akar ini memiliki dua tugas yaitu menunjang batang dan berguna sebagai tempat pengambilan oksigen dari udara. Akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan bakau (Rhyzophora conjugata) dan pohon pandan (Pandanus tectorius Sol).



 

g.      Akar lutut, yaitu akar yang memiliki bentuk seperti lutut. Akar ini tumbuh keatas lalu setelah membentuk sudut akar ini akan tumbuh kebawah dan masuk lagi ke tanah. Akar jenis ini berguna sebagai pengambil oksigen dari udara hanya saja tumbuh seperti lutut.


                                                                    akar lutut sebelah kiri

h.      Akar banir atau akar papan, memiliki akar yang hampir sama dengan akar lutut tetapi membentuk seperti papan yang sedang diletakkan miring untuk berdirinya tumbuhanyang tinggi dan besar misalnya pada sukun (Artocarpus communis G. Frost.) dan kenari (Canarium commune L.).






daftar pustaka
Gembong Tjitrosoepomo. 1993. Taksonomi Umum. 1993. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar