Ilmu Pendidikan dan Landasan Kependidikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kegiatan pendidikan merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh manusia, dan untuk
manusia. Pendidikan juga sebagai sistem merupakan prses transformasi peserta
didik agar menjadi manusia yang terdidik sesuai tujuan pendidikan yang
ditetapkan.
Ilmu pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas
untuk dipelajari, bukan hanya sekedar pengertian namun adapula oyek dan
sifat-sifat yang terkandung didalamnya. Sebagai seorang mahasiswa dan calon
pendidik kita harus dapat mengetahui dan memahami isi serta makna dari ilmu
pendidikan. Ilmu Pendidikan sendiri merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
membicarakan masalah-masalah tentang pendidikan.
Ilmu pendidikan ini merujuk pula pada berbagai
landasan yaiu landasan formal dan materiil pendidikan. Landasan merupakan
tempat bertumpu, titik tolak, dan pijakan dasar. Maka dari itu suatu negara
harus memiliki landasan pendidikan yang kuat dalam praktik pendidikannya dan
studi pendidikan aga terarah dengan baik. Kajian-kajian dari landasan
pendidikan ini sangat penting untuk dipelajari agar memerikan dan membentuk
wawasan yang tepat tentang pendidikan.
1.2
Perumusan
Masalah
1.2.1 Apa pengertian
dari ilmu pendidikan?
1.2.2 Apa yang
dimaksud ilmu pendidikan sebagai ilmu?
1.2.3 Bagaimana
sifat-sifat ilmu pendidikan?
1.2.4 Apa saja
obyek-obyek dalam ilmu pendidikan?
1.2.5 Apa kegunaan
ilmu pendidikan?
1.2.6 Apa pengertian
dari landasan pendidikan?
1.2.7 Bagaimana
penjabaran jenis-jenis landasan kependidikan?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari
dibuatnya laporan ilmu pendidikan dan landasan kependidikan adalah sebagai berikut :
1.3.1 Agar Mahasiswa
mengetahui apa pengertian dari ilmu pendidikan
1.3.2 Agar mahasiswa
memahami tentang ilmu pendidikan sebagai ilmu
1.3.3 Agar mahasiswa
mengerti sifat-sifat ilmu pendidikan
1.3.4 Agar mahasiswa
mengetahui dan mengerti obyek dalam ilmu pendidikan
1.3.5 Agar mahasiswa
mampu mempelajari kegunaan ilmu pendidikan
1.3.6 Agar mahasiswa
mampu mengetahui pengertian landasan kependidikan
1.3.7 Agar mahasiswa
mampu memahami jenis-jenis landasan ilmu kependidikan
1.4
Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan laporan ini
adalah :
1.4.1 Mahasiswa
mengetahui apa pengertian dari ilmu pendidikan
1.4.2 Mahasiswa
memahami tentang ilmu pendidikan sebagai ilmu
1.4.3 Mahasiswa
mengerti sifat-sifat ilmu pendidikan
1.4.4 Mahasiswa
mengetahui dan mengerti obyek dalam ilmu pendidikan
1.4.5 Mahasiswa mampu
mempelajari kegunaan ilmu pendidikan
1.4.6 Mahasiswa mampu
mengetahui pengertian landasan kependidikan
1.4.7 Mahasiswa mampu
memahami jenis-jenis landasan ilmu kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ilmu Pendidikan
2.1.1 Pengertian Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan (Paedagogiek) berasal dari bahasa
Yunani pedagogues, dan bahasa Latin paedagogus, yang berarti pemuda yang
bertugas mengantar anak ke sekolah serta menjaga anak itu agar bertingkah laku
susila dn disiplin.
Ilmu pendidikan dalam bahasa Inggris adalah pedagogy yang artinya sama dengan the study of educational goals and proceses (English nd English,
1970: 376).
Ilmu Pendidikan merupakan (Pedagogik atau paedaggiek)
merupkan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Berikut ini beberapa pengertian
ilmu pendidikn menrut ahli :
-
Menurut Prof. Dr. M.J. Langeveld
Paedagogiek atau ilmu mendidik ialah suatu ilmu yang
buan saja menelaah objeknya untuk mengetahui btapa keadan atau hakiki objek
itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak (Langeveld, fatsal
1).
-
Menurut Prof. Brodjonegoro dan Drs. Soetadjo
Ilmu pendidikan atau paedagogiek adalah teori
pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dlam arti luas paedgogiek adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalm praktek pendidikan
(Suwarno, 1982: 11).
-
Menurut Dr. Sutari Imam Barnadib
Ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-prose
pendidikan (Barnadib, 1986: 17).
-
Menurut Prof. Dr. N. Driyarkara
Ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang
realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan dididik). Pemikiran ilmiah
bersifat kritis, metodis, dan sistematis (Driyarkara, 190:66).
2.2.2 Ilmu Pendidikan
Sebagai Ilmu
Untuk bisa menjadi ilmu pengetahuan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditentukan. Syarat-syarat tersebut diantaranya
memiliki obyek, metode, dan sistematika. Maka dari itu ilmu pendidikan ternyata
juga temasuk ilmu pengetahuan, buktinya yaitu :
-
Tentang Obyek
Ada dua macam
obyek ilmu pengetahuan, yaitu obyek material dan obyek formal. Obyek material
sendiri boleh sama dengan ilmu pengetahuan yang lain, tetapi obyek formalnya
harus berbeda. Pada ilmu pendidikan memiliki obyek material yaitu anak
(manusia). Sedangkan obyek formalnya yaitu seperti usaha anak untuk menjadi manusia
yang beradab serta semua yang dibicarakan dari ilmu pendidikan baik dasar-dasar
yang memberikan landasan kepada usaha tersebut, pedoman-pedoman bagaimana usaha
tersebut dilakukan, dan memberikan arah kemana usaha tersebut dtuju.
-
Tentang Metode
Dalam mengadakan
penelitian-penelitian diperlukan metode-metode yang ilmiah yitu metode yang
dapt dipertanggungjawabkan, dikontrol, dan dapat dibuktikan kebenarannya. Ilmu
pendidikan telah menggunakan metode-metode ilmiah dalam penyelidikannya di
antaranya ialah : metode observasi, metode angket, metode eksperiment, dan juga
metode testing.
Oleh karena
Ilmu Pendidikan dalam penyelidikannya selalu menggunakan metode yang ilmiah,
maka ditinjau dari segi metode, ilmu pendidikn telah memenuhi syarat sebagai
ilmu.
-
Tentang Sistematika
Dalam
menguraikan ilmu pengetahuan diuraikan dengan jalan berpikir dan kecenderungan
masing-masing. Sehingga tidak dapat dituntut suatu sistemtika tertentu, tetapi
tidak berarti ilmu pendidikan tidak menggunakan sistmatika. Dengan menggolongkan
berbagai masalah dan pembahasan masalah demi masalah dalam ilmu pendidikan,
telah menunjukkan bahwa ilmu pendidikan menggunkan sistematika serta memenuhi
syarat sistematika.
Dari
bukti-bukti tersebut dapat diketahui bahwa Ilmu Pendidika memenuhi syarat pokok
sebagai suatu ilmu pengetahuan yng berdiri sendiri. Ilmu pendidikan juga
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (praktis) serta berkembang mengikuti
perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan yang lain guna mendapatkan
penemun-penemuan baru.
2.2.3 Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan sendiri membahas berbagai macam hal,
baik bersifat teori, msalah segi pelaksanaan, pedoman, prinsip, dan sebagainya.
Maka dari itu dapat diketahui sifat-sifat Ilmu pendidikan sebagai beikut :
-
Bersifat Empiris
Ilmu pendidikan bersifat empiris karena obyeknya dapat
dijumpai dalam dunia pengalaman.
-
Bersifat Rokhaniah
Bersifat rokhaniah sebab situasi pendidikan
berdasarkan atas tujuan manusia tidk membiarkan pada keadaan alamnya, namun
memandangnya sebagai makhluk susila dan ingin membawanya kearah manusia susila
berbudaya.
-
Bersifat Historis
Dikarenakan memberikan uraian teoritis tentang sistem
pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latas belakang kebudayaan dan
filsafat yang berpengaruh pada jaman-jaman tertentu.
-
Bersifat Deskriptif
Ilmu pendidikan bersifat deskriptif karena ilmu
pendidikan itu menampakkan suatu penjelasan atau deskriptif.
-
Bersifat Teoritis
Ilmu pendidikan bersifat teoritis yaitu dlam ilmu
pendidikan mengandung perenungan, dimana perenungan itu merupakan segi teoritis
dari pendidikan dalam praktek. Ilmu pendidikan teoritis tertuju pada penyusunan
persoalan dan pengetahuan sekitar pendidikan secara ilmiah, bergerak dari
praktek ke penyusunan teori dan penyusunan sistem pendidikan. Contoh yang
termasuk pendidikan teoritis yaitu latar belakang filsafat.
-
Bersifat Praktis
Bersifat praktis yang artinya segala sesuatu untuk
dilaksanakan. Dimana, teori-teori, pedoman, prinsip yang telah dibuat dalam
ilmu pendidikan teoitis nantinya tidak hanya diketahui dan direnungkan saja,
tetapi juga dilaksanakan dalam praktek pendidikan. Teori mendahului praktek .
-
Bersifat Normatif
Bersifat normatif maksudnya dalam mendidik seorang
pendidik perlu mempengaruhi anak didik agar mampu menyesuaikan diri dan
memiliki sifat-sifat tabiat, nilai-nilai, serta norma-norma yang sesuai dengan
norma-norma susila. Tanpa adanya sifat ini, pendidikan bukanlah pendidikan
lagi.
2.2.4 Obyek-Obyek Ilmu Pendidikan
Dalam pendidikan banyak segi-segi dan pihak-pihak yag
terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun obyek yang penting dan wajib ada dalam ilmu
pendidikan yaitu :
-
Anak didik : Pihak yang menjadi obyek pokok dari
pendidikan.
-
Pendidik : Pihak yang merupakan subyek dari
pelaksanaan pendidikan.
-
Materi pendidikan : Bahan-bahan atau
pengalaman-pengalaman belajar yang disusun menjadi suatu kuikulum.
-
Metodologi pengajaran : Cara-cara bagaimana menyajikan
materi pendidikan kepada anak didik.
-
Evaluasi pendidikan : Cara-cara bagaimana mengadakan
penilaian tehadap hasil belajar murid.
-
Alat-alat pendidikan
: Langkah-langkah atau tindakan guna menjaga kelangsungan pekerjan mendidik.
-
Milieu tau lingkungan sekitar : Keadaan yang turut berpengaruh terhadap hasil pendidikan.
-
Dasar dan tujuan pendidikan : Landasan yang menjadi fundament dari segala kegiatan
pendidikan, dank e arah mana anak didik dibawa.
2.2.5 Kegunaan
Ilmu Pendidikan
Kegunaan
dapat diartikan sumbangan positif yang diberikan kepada manusia dan lingkungan
pendidikannya. Berdasarkan tujuan ilmu pendidikan yaitu untuk menciptakan manusia
yang beriman dan bertakwa, kegunaan ilmu pendidikan adalah :
- Menambah
wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi Allah SWT. dan seluruh ciptaan-Nya
kepada anak didik
- Menguatkan iman
dn memperkaya pandangan anak didik tentang sumber kehidupan manusia dan sumber
ilmu pengetahuan
- Menjadi jihad
di jalan Allah SWT. Karen mengembangkan ilmu pendidikan merupakan ibadah
- Membeikan
ketrampilan hidup
- Mencerdaskan
anak didik
- Membentuk
akhlak mulia
- Membentuk
manusia yng memiliki kepedulian social
- Mengembangkan
lembaga pendidikan yang bonafide
Selain
dari urian di atas kegunaan ilmu pendidikan meliputi tiga aspek penting, yaitu
a.
Kegunaan teoritis yitu mengembangkan teori ilmu
pendidikan
b.
Mengompompromisasikan pendekatan pendidikan timur dan
barat dan pendidikan nasional di Indonesia
c.
Mewujudkan anak didik yang berakhlakul kharimah,
beriman dan berbudi luhur atau bertakwa kepada Allah SWT.
2.2 Landasan Kependidikan
2.2.1 Pengertian Landasan Pendidikan
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan,
dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik
tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat
bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat
konseptual (contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual
identik dengan asumsi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga
macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut
pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah praktek
pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi
pendidikan.
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam
membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan.
Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan
(makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan,
pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami
pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan
pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik
tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
2.2.2 Jenis-jenis Landasan Pendidikan
1. Landasan Filosofis
a. Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan
dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia,
keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang
lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme,
Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan
Ekstensialisme
a) Esensialisme
Esensialisme
adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts)
atau bahan ajar esensial.
b) Perenialisme
Perenialisme
adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni
kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
c) Pragmatisme dan Progresifme
Pragmatisme
adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan
praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang
menentang pendidikan tradisional.
d) Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme
adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan
sebagai pelopor perubahan masyarakat.
b. Pancasila sebagai Landasan
Filosofis Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan
nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan MPR RI No.
II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa
Indonesia, dan dasar negara Indonesia.
2. Landasan Sosiologis
a. Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan,
kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi
ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan
meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2. Hubungan kemanusiaan.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi
antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal
balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur
mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan
pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan
perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah
pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan
masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan.
Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi
kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b. Kebudayaan Sebagai Landasan Sistem
Pendidikan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di
setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal
ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam
kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai
sisi ketunggal-ikaan.
4. Landasan Psikologis
a. Pengertian Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip
belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang
berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan
pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat
diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin
memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki
kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman
belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat
kerincian bahan belajar yang digariskan.
b. Perkembangan Peserta Didik sebagai
Landasan Psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting
sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan
atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara
efektif dan efisien.
5. Landasan Ilmiah dan
Teknologis
a. Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa
tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi
ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan
proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional
dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam
pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon
pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam
pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
b. Perkembangan IPTEK sebagai
Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan
kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus
mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar
seyogyanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil
perolehan informasi maupun cara memperoleh informasi itu dan manfaatnya bagi
masyarakat.
6.
Landasan Religius
Landasan religius pendidikan, yaitu
asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak
dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
Pemahaman agama di sekolah sangat penting untuk
pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan kepribadian anak didik, karena
pendidikan agama mempunyai dua aspek penting yaitu :
-
Aspek pertama
dari pendidikan agama, adalah ditujukan kepada jiwa atau pembentukan
kepribadian.
-
Aspek kedua
dari pendidikan agama, adalah ditujukan kepada pikiran atau pengajaran agama
itu sendiri.
Ada beberapa peran agama dalam kesehatan mental,
antara lain :
1. Dengan agama dapat memberikan bimbingan dalam hidup
2. Aturan agama dapat menentramkan batin.
3. Ajaran agama sebagai penolong dalam kebahagiaan hidup
4. Ajaran agama sebagai pengendali moral
5. Agama dapat menjadi terapi jiwa
6. Agama sebagai pembinaan mental
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ilmu Pendidikan
merupakan (Pedagogik atau paedaggiek) merupkan ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri. Maka dari itu ilmu pendidikan juga termasuk ilmu pengetahuan karena
telah memenuhi syarat baik secara obyeknya, metodenya, dan sistematik yang
digunakan. Sifat-sifat ilmu pendidikn sendiri diantaranya bersifat empiris,
rokhniah, historis, deskriptif, teoritis, normtif, dan praktis.
Ada banyak
pihak yang terlibat dalam pendidikan, oleh karena itu adapun obyek-obyek dari
ilmu pendidikan yaitu anak didik, pendidik, materi pendidikan, metodologi
pengajaran, evaluasi pendidikan, alat-alat pendidikan, milieu atau lingkungn
sekitar, dasar dan tujuan pendidikan. Ilmu pendidikan sendiri juga memiliki
bnyak kegunaan dintaranya kegunaan teoritis, mengompromisasikan pendekatan
Pendidikn Timur dan Barat, pendidikan nasional Indonesia, dan mewujudkan anak
didik yang berakhlakul karimah, beriman, dan berbudi luhur atau bertakwa kepada
Allah SWT.
Landasan
Kependidikan sendiri merupakan asumsi-asumsi
yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan. Jenis-jenis landasan pendidikan yaitu landasan filosofis,
sosiologis, kultural, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta psikologis. Semua
landasan ini memiliki arti dan penggmbarannya sendiri-sendiri.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa harusnya lebih meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang ilmu pendidikan dan landasan
kependidikan. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk para pendidik tapi juga
untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Indrakusuma,
Drs. Amir Daien. 1973. Pengantar Ilmu
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Drs. Tatang S.,
M.Si. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia
Tanlain, Drs.
Wens (utama). 1992. Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Callhan, J.F.
and Clark, L.H. 1983. Foundation Of
Educations. New York: Mcmilan Publishing
Mudyhrdjo,
Redja. 1955. Filsafat Pendidikan (Sebuah
Studi Akademik). Bandung: Juusan FSP FIP
http://claudinaprameswari.blogs.uny.ac.id/2015/10/26/pendidikan-sebagai-ilmu/
LAMPIRAN
1. Artikel Bahasa
Inggris
EDUCATIONAL FOUNDATION
Education,
among others, can be understood from the point of view. activities of a person
or group or institutions in helping individuals to achieve the goal of
education, is to develop students' potentials to become a man of faith, noble,
healthy, knowledgeable, skilled, creative, independent and become citizens of a
democratic and responsible.
is learn a series of activities leading to the maturation towards a more meaningful life
Kind
type of educational foundation :
1.Religious education
Education religious grounding an assumption derived
from the teachings of the religion that the starting point of education.
2. Philosophical education
Educational foundation is the philosophical
assumptions derived from the philosophy that made the starting point of
education.
3.Pendidikan juridical law
Assumptions derived from the legislation in force,
which is used as a starting point in education.
4.Scientific education
Assuming that originates from a specific discipline
which is used as the starting point of education.